Virus Corona pada hewan peliharaan? ini penjelasannya
Benarkah Virus Corona dapat ditularkan melalui hewan peliharaan?
Dunia dikejutkan dengan beredarnya Virus Corona pada hewan yang tiba-tiba muncul pada bulan desember 2019 dan mampu membunuh sejumlah 564 orang hingga kamis (6/2/2020). Melansir dari CNN Indonesia, virus ini juga telah menyebar ke lebih dari 20 negara di luar China dan lebih dari 28 ribu orang diseluruh dunia telah terinfeksi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan status gawat darurat akibat wabah Virus Corona dalam sebuah pertemuan di Jenewa, Kamis (30/1/2020).
Disamping itu, munculnya berita-berita palsu mengenai Virus Corona pada hewan membuat sebagian warga China panik dan kebingungan. Saking paniknya, mereka diketahui mulai membunuh hewan peliharaan dengan melempar kucing dan anjing dari ketinggian menara apartemen. Media setempat menyatakan seekor anjing ditemukan mati setelah dilempar dari salah satu blok apartemen di Kota Tianjing, Hubei. Warga juga melihat anjing yang telah mati bersimbah darah tersebut mengotori permukaan jalan yang terbuat dari paving block. Selain anjing, ditemukan juga lima ekor kucing yang mati di Shanghai. Kucing-kucing ini berbulu halus dan bersih namun mati mengenaskan dengan banyak darah dari tubuhnya.
Peristiwa ini terjadi setelah seorang dokter bernama Dr. Li Lanjuan memberikan keterangan di televisi China bahwa hewan peliharaan yang memiliki kontak fisik dengan pasien terinfeksi virus, maka hewan-hewan itu sebaiknya dikarantina. Keterangan dokter tersebut kemudian diberitakan oleh media lokal dengan narasi yang berbeda, yakni kucing dan anjing disebut dapat menyebarkan Virus Corona.
So Chinese pet owners are killing their cats and dogs by throwing them out of the window, in fear of their pets spreading the coronavirus. pic.twitter.com/xiJ6jgXuk1
— Augustus Prometheus 🧢 (@1984to1776) January 30, 2020
Kejadian ini membuat pemerintah Tiongkok melalui China Global Television Network (CGTN) menampilkan kutipan dari badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kutipan ini menegaskan bahwa tidak ada bukti jika hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dapat menyebarkan Coronavirus (2019-nCoV). Namun, tidak ada salahnya jika mencuci tangan setelah menyentuh hewan peliharaan. Cara ini dapat menghindarkan manusia dari berbagai bakteri E.Coli dan Salmonella yang dapat berpindah dari hewan ke manusia.
Memperkuat informasi ini, penulis juga mengutip dari Tribun Jogja yang menjelaskan penuturan dari salah satu dokter spesialis paru RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
dr. Munawarman Ghani Sp PD (KP) menuturkan Virus Corona baru menyebar di Wuhan dari hewan ke manusia karena di sana terdapat pasar yang menjual daging hewan liar seperti ular, kelelawar, katak, hingga buaya hidup. Dugaan sementara mengarah kepada kebiasaan orang China yang suka mengonsumsi sup kelelawar atau sup katak. Hal ini yang disinyalir menjadi penyebab penyebaran Virus Corona dari hewan ke manusia. Kemudian berkembang menyebar antar manusia dengan manusia melalui batuk, bersin, atau berjabat tangan.
Ia pun menegaskan masyarakat tak perlu panik, namun tetap melakukan budaya hidup sehat dengan selalu melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handrub dengan antiseptik berbasis alkohol. Utamanya selepas beraktivitas di luar ruangan, jika hendak makan, menyentuh mata, atau bibir agar terhindar dari kuman.
0 Comments