Feline Urinary Syndrome (FUS)

By Drh. Theresia Audita Guretti., M.Vet

Sumber : shutterstock.com

Kasus gangguan saluran kencing pada kucing atau sering juga disebut sebagai Feline Urinary Syndrome (FUS) masih sering kali sering dijumpai. Feline Urinary Syndrome (FUS) dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Jenis FUS yang sering dijumpai adalah :

1.    Urinary Tract Infection (infeksi saluran kencing).

2.    Urolithiasis (batu pada kandung kemih) dan Urethral obstruction (sumbatan pada saluran uretra), dan.

3.    Feline Idiophatic Cystitis (Radang kandung kemih karena penyebab yang tidak diketahui).

Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi adalah faktor yang dapat mendukung terjadinya penyakit tersebut meskipun bukan bersifat penyebab. Adapun faktor-faktor predisposisi yang dapat mempengaruhi kejadian FUS adalah sebagai berikut:

1.    Breed

Kucing jenis tertentu lebih mudah terkena penyakit Feline urinary syndrome antara lain yaitu pada jenis Persian dan Himalaya lebih beresiko terkena penyakit Feline Urinary Syndrome secara umum. (Cannon et al, 2007)

2.    Jenis Kelamin

Jenis kelamin juga merupakan salah satu faktor predisposisi dimana kucing jantan lebih beresiko mengalami sumbatan (urethral obstruction) karena struktur saluran kelamin (urethra) yang kecil dan lebih panjang dibandingkan kucing betina sedangkan kucing betina lebih beresiko mengalami kasus Urinary Tract Infection (UTI) dibandingkan kucing jantan (Lekcharoensuk et al,2001).

3.    Body Condition

Menurut penelitian para ahli, kucing obesitas memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit Feline Urinary Syndrome (Cameron et al, 2004)

Gejala Klinis

Adapun gejala klinis yang sering muncul pada kejadian FUS adalah:
— Stranguria yaitu kesulitan dalam buang air kecil dimana kucing sering merejan namun air kencing yang keluar hanya sedikit.
— Pollakiuria yaitu sering buang air kecil; Dysuria yaitu tidak dapat buang air kecil sama sekali.
— Hematuria yaitu terdapat darah dalam air kencing.
Selain gejala klinis tersebut kejadian FUS pada kucing juga dapat menyebabkan anoreksia dimana kucing kehilangan nafsu makan dan menyebabkan kucing menjadi lemah, sedangkan pada kasus kronis atau terjadi total block dalam saluran kencing juga dapat menyebabkan muntah-muntah karena tingginya kandungan BUN dan Creatinin dalam darah. Bun dan Creatinin merupakan hasil sisa metabolisme yang seharusnya disekresikan melalui urine namun jika saluran kencing tersumbat maka bun dan kreatinin akan tertahan dan terakumulasi dalam darah yang bersifat toxic.

Penyebab

FUS disebabkan oleh berbagai hal tergantung jenisnya. Untuk Urinary Tract infection merupakan infeksi disebabkan oleh agen infeksius baik bakteri (staphylococcus sp dan proteus sp), virus (Feline calicivirus) maupun jamur (candida sp). Sedangkan untuk urolithisasis penyebabnya cukup bervariasi tergantung dari jenis urolithnya.

Jenis kristal pembentuk urolithiasis (Ahmed, 2017)

Tindakan Penanganan & Pencegahan

Untuk tindakan penanganan biasanya tergantung dengan kasusnya. Jika terjadi infeksi biasanya perlu diberikan terapi antibiotik dan NSAID. Sedangkan jika terjadi sumbatan karena urolithiasis maka perlu dilakukan terapi kateterisasi hingga operasi untuk pengangkatan batu.

Untuk kasus urolithiasis, tindakan pencegahan yang mudah untuk dilakukan adalah dengan memperbanyak konsumsi air minum. Dengan konusmsi air minum yang cukup maka akan menjaga kondisi pada kandung kemih agar tidak terlalu jenuh dan terbentuk Kristal. Pada kucing wajib disediakan air minum secara ad libitum (tidak terbatas) agar kucing selalu memiliki akses terhadap ketersediaan air minum.

Tindakan Pencegahan Feline Urinary Syndrome
Larutan dengan jumlah air sedikit dan terlalu jenuh memudahkan pembentukan kristal
Sumber: forrester et al 2010

Namun secara umum urolitihiasis terjadi karena supersaturasi dimana jumlah air tidak cukup banyak untuk melarutkan metabolit sehingga terjadi endapan dan terbentuk kristal. Pada gambar dibawah dapat dilihat analaogi yang sama dengan larutan gula dan pembentukan kristal urolith. Jika jumlah air cukup banyak maka gula dapat larut sempurnya. Namun jika jumlah air terlalu sedikit dibandingkan jumlah gula maka akan didapatkan larutan yang terlalu jenih sehingga gula tidak dapat larut sempurna dan masih berbentuk Kristal. Sama halnya yang terjadi dengan pada kasus urolithiasis, jika kondisi dalam kandung kemih terlalu jenuh maka akan terbentuk kristal urolith dan jika terakumulasi dalam jangka waktu lama maka dapat terbentuk menjadi batu.

Selain disebabkan karena supersaturasi, pembentukan Kristal juga bisa disebabkan karena ketidak seimbangan. Hal ini sering terajdi pada jenis urolith struvite. Crystal struvite mudah terbentuk pada suasana yang terlalu basa. Kasus ini erat kaitannya dengan Urinary Tract Infection, dimana jika terjadi infeksi karena bakteri penghasil urease maka suasana dalam kandung kemih akan menjadi terlalu basa dan mudah terbentuk Kristal struvit.

Kasus Urolithiasis bisanya juga diikuti dengan infeksi sekunder karena jika terjadi hematuria (darah dalam urin) karena luka pada kandung kemih yang disebabkan oleh urolith maka akan rentan untuk terjadi infeksi.

Source of Majalah Cat & Dog edisi 26 Oktober-November 2019

Scroll Up